Minggu, 12 Oktober 2008

Dongeng For Children

AHSAN DAN PASUKAN SEMUT

Suatu hari Ahsan bermain di halaman. Ia bermain kelereng sendiri sambil menunggu teman-temannya. Tiba-tiba dia melihat pasukan semut yang sedang membawa secuil roti menuju sebuah lubang. Melihat hal itu timbul sifat iseng Ahsan. Dia menghalang-halangi semut-semut itu masuk ke lubang. .
“eit..hayo..mau ke manaaa..?”
“hayoo….nggak boleh kesana!”
Ahsan melompat-lompat menghalangi para semut itu. Para semut itupun kocar-kacir. Akhirnya Ahsanpun capek Iapun istirahat dibawah pohon. Waktu Hasan sedang santai, tiba-tiba ia dikejutkan dengan suara pasukan yang berbaris, pasukan berkuda dan deru pesawat.
Prok..prok..brem..brem..
Prok..prok..brem..brem..
Theprok..theprok..theprok..huiiiihh..iih..iih..
Ngeeeeng……Ngeeeng….
Ahsan kaget sekali.
“MasyaAllah…ada apa ini?”
Serombongan pasukan semut raksasa menuju tempat Ahsan. Tiba-tiba terdengar suara “Pasukaaan… berhentiiii…grak!”
Pasukan semut itu berhenti tepat di depan Ahsan. Dua pesawat mendarat di dekat Ahsan. Ahsan takut sekali melihat semut-semut raksasa itu. Pelan-pelan pintu pesawat terbuka.
“ngiieeek…” Dan keluarlah seekor semut yang gagah perkasa. Dia lebih besar dari Ahsan!
“Hheemm… Kamu yang bernama Ahsan, ha?” Tanya semut tadi.
“I..iiya..bos..eh, pak..eh, mut! Saya Ahsan!” kata Ahsan ketakutan
“Hei, Ahsan ! Aku adalah Panglima semut ! Tadi ada semut yang lapor bahwa kamu tadi sudah mengganggu prajurit semutku sehingga mereka tidak bisa masuk ke lubang mereka. Benar begitu?”
“ee..eee..ho-oh, mut, eh, Pang!”
“Lho, kok manggil aku Pang?”
“eh, katanya namanya Panglima”
“Hei, Ah..Aaaaah..Aaaaah..san! Apa maksudmu mengganggu prajuritku, he?’
“Anu, ee..saya tadi cuma iseng kok, Pang”
“Iseng? Iseng itu perbuatan yang tidak baik,San. Hmm.. kamu tahu akibat perbuatanmu, ha? Anak-anak semut yang ada di lubang sudah pada kelaparan. Semut yang kamu ganggu tadi adalah para prajurit semut yang membawa makanan untuk anak-anak semut. Kamu sudah membuat anak-anak semut kelaparan, San! Sebagai hukumannya kamu harus dipenjara. Kamu harus ikut aku ! Pengawal! “ Wah, Panglima semut memanggil semut pengawal!
“Siap, Panglima!” jawab 2 ekor semut pengawal.
“Bawa Ahsan ke pesawat!” perintah panglima semut.
“Siap, Panglima!”
“aduh..lontong..eh, tolooong..jangan bawa saya! Ampun, mut! Ampun..Pang” Ahsan berteriak-teriak memberontak. Waktu Ahsan memberontak…
“hei.. San! Bangun! Tidur kok di sini! Bangun!”
Haa..? Ternyata si Azzam yang membangunkannya.
“Alhamdulillah..Ternyata cuma mimpi mau dibawa panglima semut!”
“ Ya Allah!” Ahsan teringat para semut yang tadi diganggunya. Mereka masih mocar-macir mencari jalan ke lubang.
“wah, aku harus menolong mereka nih! Oh, ternyata itu prajurit semut yang membawa makanan untuk anak-anak semut di lubang. Ya Allah… tega bener aku ya? Ya Allah..ampuni aku, ya Allah..!
Mut, aku minta maaf ya. Mau kan memaafkan aku? Pleasee…please…. “ kata Ahsan ke para semut.
“O,ya tadi kan aku yang menganggu mereka. Wah, aku harus bertanggungjawab nih! Gimana ya cara menolong mereka agar bisa masuk lubang?” Ahsan garuk-garuk kelapanya. Eh, kepalanya.
Aha! Ahsan teringat ia punya roti di sakunya. Akhirnya ia mencuil-cuil roti itu dan di letakkan di tanah berjajar-jajar sampai di ujung lubang semut. Para semut yang semula bingung, mereka mencium bau rotinya Ahsan dan segera berbelok kearah cuilan-cuilan roti tadi. Akhirnya para semut itu menemukan teman-temannya dan juga menemukan jalan menuju lubang mereka. Ahsan merasa lega sekali. Ia berjanji tidak akan mengganggu semut lagi. Iapun menceritakan mimpinya ke teman-temannya dan berpesan kepada teman-temannya agar tidak mengganggu hewan-hewan ciptaan Allah, termasuk semut...

(Sengaja aku pakai nama Akhsan untuk tokoh dongengku kali ini untuk mengenang muridku yang hanya sempat bersama selama 2 pekan. Akhsan, anak usia 7 tahun itu ternyata bertarung dengan tumor ganas di tubuhnya (tu, kan..aku jadi pengin nangis ingat dia!). Tapi Subhanallah...tak ada kata keluhan keluar dari bibir kecilnya. dia hanya bilang, "aku takut mati". setelah ibunya menguatkan dia dengan kalimat, "San, kamu kasih kecil. Kalau Allah memanggilmu, kamu akan masuk surga. Kamu ini anak surga, San" Setelah itu, dia yakin dan melabelkan dirinya 'anak surga'. InsyaAlah deh, aku ceritain lebih lengkap tentang Akhsan-ku ini)

Tidak ada komentar: